poupeedoraa

Jumat, 22 April 2011

MEMBENTUK DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI MELALUI METODE LATIHAN MAXEX.

MEMBENTUK DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI MELALUI METODE LATIHAN MAXEX.
DR. Johansyah L.,M.Pd1

Pendahuluan
Menghasilkan daya ledak otot dapat dikembangkan dengan berbagai metode latihan. Pada fase kekuatan maksimum metode yang sering digunakan oleh pelatih adalah maximum load method (isotonic), isometric method, isokinetic method dan eccentric method, saat ini berkembang metode latihan yang dikenal dengan maxex training.
Beberapa cabang olahraga yang membutuhkan daya ledak otot tungkai seperti cabor beladiri, permainan bola basket, bola voli, sepakbola dan lain sebagainya, memerlukan variasi latihan dalam meningkatkan kemampuan atletnya.
Bloomfield, Ackland dan Elliott menyebutkan metode latihan tersebut dengan istilah Maximum Power Training, latihan tersebut melibatkan penampilan pada latihan beban yang dinamik dengan beban untuk menghasilkan power yang maksimal. Strategi latihannya dengan melibatkan beban 30-45 % RM saat lompat ke atas dengan cepat (Bloomfield,1994: 149).
Ginther menyarankan dalam menghasilkan daya ledak adalah dengan metode yang kompleks atau maxex training, sebagai contoh; pada latihan kekuatan maksimum seperti saat mengangkat bench pres dengan diikuti pliometrik atau latihan balistik (Ginther,2006;3). Sebab tubuh akan cepat beradaptasi untuk memilih protokol latihan sehingga akan dapat efektif. Karena itu variasi dalam latihan adalah sangat penting.
Epistemologi Maxex Training?
Maxex training adalah metode baru yang mengkombinasikan kerja maksimal dengan latihan untuk menghasilkan daya ledak. Metode latihan ini harus dilakukan dengan hati-hati, dengan berbagai macam variasi dan bertahap.
1Dr. Johansyah L. M.Pd adalah Komisi Pembibitan KONI Pusat, periode 2007-2011.
Bentuk latihan dengan menggunakan kontraksi esentrik perlahan dan melakukan gerakan kontraksi cepat konsentrik tanpa melompat, Bompa menyarankan beban yang diangkat 60 – 80% RM dengan 6-8 repetisi, sebanyak 1 sampai dengan 3 set, dengan istirahat antara set 2 sampai 4 menit. Hal ini dapat digambarkan dibawah ini.
Konsep latihan maxex, adalah memanipulasi dua konsep physiologi untuk menghasilkan kecepatan dan eksplosive serta meningkatkan penampilan atlet. Bagian pertama pada kebiasaan maxex adalah di tampilkan kembali sebuah beban yang berat, yang mana stimulusnya sebuah rekruitmen tinggi pada serabut otot fast-twitst. Kelanjutan gerakan daya ledak meningkatkan nilai dari serabut otot fast-twist, dimana akan menyiapkan atlet untuk bergerak cepat, diperlukan gerakan eksplosive untuk semua olahraga speed-power selama phase kompetisi.

Gambar 1. Kontraksi eccentrik dengan perlahan dan melakukan kosentrik
dengan cepat.
Sumber : Tudor O.Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 155.
Variasi lain adalah dengan kontraksi esentrik perlahan diikuti dengan jumping half squats, dengan beban 40 sampai 60 %, pengulangan 4 sampai 6
kali selama 1 sampai 4 set, antar set istirahat 2 sampai 3 menit. Hal tersebut dapat digambarkan di bawah ini.

Gambar 2. Tahap berikutnya kontraksi essentrik dilanjutkan dengan lompat
dengan cepat.
Sumber : Tudor O. Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 155.
Untuk menjaga tubuh atas lompat dengan barbell rapat pada kedua bahu, tempatkan handuk pada bahu untuk menjaga agar bahu tidak mengalami cedera, pemahaman goncangan saat pendaratan yaitu dengan kontak pertama ke tanah dengan ujung kaki dan selanjutnya tumit. Variasi lain dengan atlet melakukan drop jump dengan barbel di bahu kemudian diikuti dengan sebuah lompatan kecil kontraksi eccentic ke box pliometrik. Beban 40 s/d 80% dengan pengulangan 6 s/d 8 kali dan jumlah setnya 3 s/d 6 set. Seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Drop jump dari 25 s/d 40 cm dilanjutkan dengan lompat ke box.
Sumber: Tudor O. Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 155.
Variasi drop jump diikuti dengan latihan bounding, pada beban 40 – 60%, pengulangan yang disarankan adalah 1 drop jump, 1 jump squat diikuti dengan 8 sampai 10 kali, jumlah set adalah 3 sampai 6.
Gambar 4. Drop jump dilanjutkan bounding exercises
Sumber: Tudor O. Bompa., Periodization training for sport (New Zealand: Human Kinetic. 1999),p. 156.
Latihan maxex atau maximal power adalah latihan digunakan tidak harus dengan standar latihan weight training seperti bench press atau squats, dimana bar harus mencapai kecepatan nol saat akhir jarak pergerakan. Dalam contoh latihan maxex adalah hubungan yang tidak efektif, sebab pada keberadaan terutama jarak phase pengurangan kecepatan. Sebagai contoh pada gambar 5. di bawah ini melukiskan tenaga dihasilkan seluruhnya ditampilkan saat squat diangkat dengan 30% RM. Tenaga yang besar didesak saat mulai phase konsentrik dan diharapkan untuk dihasilkan momentum, sisa tenaga semuanya didesak saat angkatan mulai melemah. Konsekuensinya ketika ditampilkan latihan maxex mayoritas latihan adalah kecepatan dikurangi bebannya begitu juga bar akan diberhentikan karena pergerakan berakhir. Artinya level tenaga yang besar dicapai hanya dilalui pada jarak pergerakan yang sangat kecil dan1978:150).
Gambar 5. Profile tenaga-waktu saat latihan maxex dengan 30% RM
Sumber: Philip J. Rasch, dan Roger K. Burke, Kinesiology and Applied Anatomy (Philadelphia: Lea & Febiger, 1978),p. 150
Prosedur Pelaksanaan Latihan Maxex LatihanMaxexLevel 1Level 2Level 3Level 4Level 5ExercisesHighLowSumber: Tudor O. Bompa, Periodizationtraining for sport.New Zealand: Human Kinetic. 1999
DAFTAR PUSTAKA
Bloomfield J., Ackland TR., dan Elliot B.C., Applied Anatomy and Biomechanics In Sport. vicoria: Australian Print Group, 1994.
Bompa Tudor, O., Periodization training for sport. Auckland New Zealand:
Human Kinetics. 1999.
____________-, Theory and Methodology of Training. USA, Kendall/Hunt Publishing, 1988.
____________, Theory and Methodology of Training. Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company, Dubuque, 1994
____________, Power Training for Sport, Plyometrics for Maximum Power Development. Canada: Coaching Association of Canada, 1994.
Chu, Donald. A., Jumping into Plyometrics. Champaign, Illinois: Human Kinetics Pub., 1992.
Mark Ginther, “Strength training for the MMA fighter”, p. 3., 2006, (http://www.veloforce.net/STforFigthers.html)
Raph Brandon, “Power Training: How contrast power training maximises
Performance” 2006. (http://www.pponline.co.uk/encyc/0603.htm.)
Rasch Philip J., dan Burke Roger K., Kinesiology and Applied Anatomy. Philadelphia: Lea & Febiger, 1978.
Richard Godfrey, “Detraining – Why a change really is better than a rest” p.1. 2006

Selasa, 01 Februari 2011

20 filosofi karate gichin fukhanoshi

20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi
1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
2. Tak ada serangan pertama pada karate.
3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
5. Semangat yang utama, teknik kemudian.
6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
11. Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
12. Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
13. Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
14. Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
15. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
16. Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka.
17. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
18. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
19. Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
20. Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari.

Jumat, 07 Januari 2011

teori sibernetik


TEORI BELAJAR SIBERNETIK

Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yang mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Hanya saja system informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa leboh dipentingkan. Hal lain yang berkaitan dengan teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh system informasi.

Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”. Ketiga komponen tersebut adalah :

1.Sensory Receptor (SR)merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.

2.Working Memory (WM)  diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. Artinya agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas disamping melakukan pengulangan.

3.Long Term Memory (LTM)  diasumsikan; 
   1) berisi semua pengetahuan yan telah dimiliki individu, 
   2) mempunyai kapasitas tidak terbatas, 
   3) sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. 

Persoalan lupa pada tahapan ini disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan. Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Ausubel (1968) mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi srtuktur kognitif yang telah dimiliki individu. Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata didalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci.

Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval). Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusuran bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi yang diinginkan diperoleh.
Menurut Landa ada dua macam proses berpikir. Pertama disebut proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus menuju ke satu target tertentu. Kedua adalah cara berpikir heuristik, yaitu cara berpikir devergen , menuju ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut cara berpikir heuristik. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari atau masalah yang hendak dipecahkan diketahui ciri-cirinya. Suatu materi lebih tepat disajikan dalam urutan teratur, linear, sekuensial. Materi lainnya lebih tepat disajikan dalam bentuk terbuka dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk berimajinasi dan berpikir.
Pendekatan serialis yang diusulkan oleh Pask dan Scott sama dengan pendekatan algoritmik. Sedangkan cara berpikir menyeluruh (wholist) adalah berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah system informasi. Siswa tipe wholist atau menyeluruh cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum kemudian bergerak ke yang lebih khusus. Sedangkan siswa tipe serialist cenderung berpikir secara algoritmik.
Teori sibernetik sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada system informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung sangat ditentukan oleh system informasi tersebut. Selain itu teori ini tidak membahas proses belajar secara langsung sehingga hal ini menyulitkan penerapannya. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi yang akan dipelajari, pemikir, dan pencipta. Sehingga diasumsikan manusia mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.
Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah :
1. Menarik perhatian
2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
4. Menyajikan bahan peransang
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Mendorong unjuk kerja
7. Memberikan balikan informative
8. Menilai unjuk kerja
9. Meningkatkan retensi dan alih belajar Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi :
  a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses leboh menonjol
  b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek
  c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
  d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
  e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
  f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu
  g. Balikan informativ memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai  dengan unjuk kerja yang diharapkan

DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : FIP UNY
Suciati. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta : Unversitas Terbuka (PAU-PPAI-UT)

keistimewaan angka tujuh

Mungkin semua orang mempunyai angka favorit tersendiri dan sejarah- sejarahnya mengapa mereka sangat menyukai angka – angka tersebut sangat unik dan istimewa bagi saya karena angka tujuh banyak menyimpan cerita, dan misteri di balik angka sederhana ini.
Dzat pencipta yang sangat besar kekuasaanNya & sangat tinggi kalimat-Nya serta berkesinambungan Nikmat-nikmat-Nya, Yakni Allah SWT, Telah menghiasai 7 Perkara di dunia diatas 7 Perkara lainnya, untuk memberitahukan kepada orang-orang yang berilmu, bahwa di dalam angka 7 itu terdapat Rahasia / Keunikan yang sangat besar / agung kedudukannya di sisi Allah SWT
Pertama : Allah menghiasi Udara ini dengan 7 Lapis Langit sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An Naba’ ayat 12, “Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh.” Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan Tujuh Bintang. Tujuh Bintang yang dimaksud adalah : Bintang Zuhal, Bintang Musytari, Bintang Marikh, Bintang Syamsu, Bintang Zahro, Bintang Athorid, dan Bintang Qomar. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Hijr ayat 16, "Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya.”
Kedua : Allah telah menghiasi padang (tanah) yang lapang dengan Tujuh lapis Bumi. Rasulullah SAW pernah menjelaskan : Para penghuni Bumi Lapisan ke-7 adalah golongan Malaikat, Pada lapisan ke-6 di huni oleh Iblis dan para pembantunya, Pada lapisan bumi ke-5 di huni oleh setan-setan, Pada lapisan ke-4 di huni oleh ular-ular, Pada lapisan ke-3 di huni oleh kalajengking, pada lapisan ke-2 oleh jin-jin, dan Pada lapisan pertama adalah Manusia. Kemudian Allah menghias bumi itu dengan tujuh lautan.
Ketiga : Allah telah menghiasi neraka dengan Tujuh Tingkatan, yaitu : Jahannam, Sa’ir, Saqor, Jahim, Huthomah, Ladhoo dan Haawiyah. Kemudian Allah menghiasi pula dari tiap-tiap neraka dengan tujuh Pintu. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 44, "Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."
Keempat : Allah menghiasi Al-Qur’an (Kitab suci umat Islam) dengan Tujuh surat panjang, Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan Tujuh ayat Ummul kitab (Al-Fatihah/Pembuka kitab). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat AL Hijr ayat 87, "Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung."
Kelima : Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya, dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah (muka) dengan sujud.
Keenam : Allah menghias umur manusia dengan tujuh tingkatan / tahapan. Pada masa baru lahir dinamakan tahapan rodhi’ (Menyusu), kemudian tahap fa thim (disapih), tahapan Shobiyyi (bayi), tahapan ghulam (masa kanak-kanak), kemudian tahapan syaab (pemuda/remaja), kemudian tahapan kuhul (yakni menginjak usia antara 30-50 tahun), dan menginjak tahapan Syaikh (masa tua).
Ketujuh : Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu : 1) Hindustan, 2) Hijaz, 3) Badiyah dan Kufah, 4) Irak, Syam,(Siria), Khurasan sampai Balakh, 5) Roma dan Armenia, 6) Negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan 7) Cina Turkistan.

Kemudian Allah mengkiaskan tujuh negeri besar itu dengan tujuh hari, yaitu Sabtu, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Dan Allah memuliakan dengan ketujuh hari ini tujuh dari para Nabi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa, as dengan hari sabtu, Isa Bin Maryam as dengan hari Ahad, Dawud, as dengan hari Senin, Nabi Sulaiman, as dengan hari Selasa, Nabi Ya’qub, as dengan hari Rabu, Nabi Adam, as dengan hari Kamis, dan Nabi Muhammad saw beserta umatnya dengan hari Jumat.

Adapun manfaat yang dapat di petik dari ke Tujuh hari tersebut adalah :
Hari Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad.
Hari Senin : Hari Senin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah dijelaskan bahwa pada hari Senin terdapat 7 kelebihan yaitu :
1. Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Senin,
2. Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari senin untuk menerima wahyu,
3.Turunnya Dalil tentang ke-Esa-an Allah,
4. Lahirnya Rasulullah Muhammad saw,
5. Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah,
6. Semua amal perbuatan Umat diperlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Senin,
7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw.
Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari senin.

Hari Selasa : Rasulullah saw ditanya tentang hari Selasa, Maka Beliau menjawab : Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya : Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri. Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang bernyawa dibunuh, diantaranya :
1. Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya,
2. Yahya, as,
3. Zakaria, as,
4. Tukang sihir Fir’aun,
5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir’aun,
6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil,
7. Habil Putra Adam, as.
Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa.
Hari Rabu : Rasulullah saw ditanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab: Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya," Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya. Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu.
Hari Kamis: Hari Kamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Kamis.
Hari Jumat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumat, dan kemudian pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barangsiapa yang mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumat. Sebagaian Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan antara para Auliya’ pada hari Jum’at, yaitu :
1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa,
2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha,
3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa,
4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis,
5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah,
6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah,
7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.
Hari Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as, Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah. Dan sebagian Ulama juga memaknai hari sabtu adalah hari baik untuk berburu.
Waallahu A'lam.

Waallahu A'lam.